Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah, ditempat kerja, dipasar, dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi. Komunikasi sangat penting bagi kehidupan manusia. Berkembangnya pengetahuan manusia dari hari ke hari karena komunikasi. Komunikasi juga membentuk sistem sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, maka dari itu komunikasi dan masyarakat tidak dapat dipisahkan. Komunikasi toxic pada remaja merujuk pada pola komunikasi yang merugikan, merendahkan, atau merusak antara individu remaja. Bentuk komunikasi seperti ini dapat terjadi dalam berbagai situasi, termasuk di sekolah, di lingkungan sosial, atau bahkan melalui media sosial. Komunikasi toxic pada remaja memiliki dampak negatif yang serius. Dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, penurunan harga diri, isolasi sosial, dan dalam kasus yang parah, bahkan dapat memicu pikiran bunuh diri. Penting untuk menyadari dan mencegah perilaku komunikasi toxic pada remaja dengan mempromosikan pola komunikasi yang positif, empati, dan inklusif.
Melihat maraknya peristiwa komunikasi toxic di masyarakat ini membuat program studi Psikologi Islam khawatir dan segera melakukan penyuluhan terkait hal ini di Pesantren Al Fatih Ampera.
Pada Sabtu, 17 Juni 2023, penyuluhan ini dilakukan oleh Mia Aliska dan Efi Arfiani yang ditemani oleh seorang dosen psikologi, Bu Ema Zati Baroroh, S.Psi., M.Psi., psikolog. Para santri dan santriwati yang menghadiri penyuluhan tersebut sangat fokus dan memperhatikan materi yang diberikan, mereka bahkan bertanya mengenai materi yang telah disampaikan. Dari kegiatan ini program studi Psikologi Islam melihat bahwa para peserta kegiatan sudah menerapkan nilai kesopanan dalam ari tidak toxic dalam berkomunikasi.
Penulis : Salwa
Editor : Nabila